Cast:
Lee Chi Hoon aka lee ji hoon
Park Tae Jun aka kang eun joo
Lee hang Ook aka kim lee hom
Kim Shi Yeong aka Jung Yun Ji
episode = what went wrong ?
''shake it uuuuppp ... shake it uuuupppp ....''
..J.E.L’s room..
''hyung .. Dari tadi HaPe mu bunyi tuh?'' eun jo mengingatkan
si empunya HaPe malah asik baca buku Harry poter dengan serius
''aigo ... Hyung!!'' kini eun jo mengambil buku yang lagi di baca hyungnya , agar dirinya diperhatikan oleh namja yang satu itu
''aaiisssh ... kembalikan buku itu!'' kata si reader merasa terganggu
''hyung , dari tadi aku bicara denganmu .. Tauuu'' eun jo menumpahkan rasa dikacanginnya sedari tadi
''kau mau bilang apa, eun jo-ah?'' tanyanya ramah
''hyung , dari tadi Hape mu berbunyi, tidakkah kau lihat siapa yang menghubungimu?'' kata eun jo kemudian
dia hanya melirik Hapenya sebentar , kemudian mengambil buku itu dari eun jo dan membacanya kembali
ah, eun jo kemudian garuk-garuk kepala
lalu lee hom nimbrung
''ya! Jo-nne , ji hoon memang paling males ngurusin HaPenya , jadi kau jangan aneh ngeliat dia begitu''
eun jo menghadap ke arah lee hom
''hyung , kau ingat sebulan lalu? sebuah acara meminta kita untuk menjadi bintang tamunya , dan mereka menghubungi ji hoon , tapi karena ji hoon males liat Hapenya , kita jadi ga tau ada job seperti itu, kan?''
''aiaiaiaiaaa ... Fine , aku akan lihat siapa yang menghubungiku''
ji hoon pun beranjak dan mengambil HaPenya dengan gontai
ia terlihat sangat tak bersemangat untuk itu
dia melihat layar Hapenya dan ekspresinya tidak berubah sama sekali
''tuh kan, ga penting!'' katanya
kemudian dia mematikan Hapenya dan kembali meraih buku Harry poternya untuk di baca kembali
''dari siapa hyung?'' tanya eun jo penasaran
ji hoon diam saja
eun jo malah jadi bingung , ia melirik lee hom
lee hom yang sudah paham langsung memberi isyarat pada eun jo , ia pun melirik jam dinding di kamar itu
eun jo ga paham , dia bingung si-lee hom lagi ngapain
''kenapa matamu lee hyung? Apa kau sakit mata?'' tanya eun jo kemudian
lee hom langsung menunduk pasrah , dia lupa kalau eun jo emang punya IQ dibawah rata-rata ngek (ini menurut lee hom)
lee hom melotot ke arah eun jo ''itu!! Maksud ku jam! Lihat sudah jam berapa sekarang?'' lanjutnya kemudian
''ooohhh , bilang dong dari tadi'' eun jo lalu melihat jam dinding ''jam 11 lewat hyung , lalu kenapa?''
''kau lupa ya? Biasanya jam segini , siapa yang rajin sms-in plus nelponin ji hoon buat ngingetin dia untuk makan siang, seperti ini 'Hari ini kau harus makan siang, aku tak mau kau sakit , aku merindukanmu' mmmuuuaaacchhh ...'' (kalimat terakhir hanya rekayasa lee hom)
eun jo mundur saat lee hom mengucapkan kata 'muach'
masalahnya , bibirnya itu pake manyun segala , kaya emang niat nyosor (wallaaa)
''aaiiaahh ... Kau sangat hafal smsnya ya lee hom hyung hahaha..''
eun jo menepuk punggung lee hom
ji hoon melirik lee hom sinis (jangan-jangan...??)
lee hom jadi salah tingkah , dia segera mengklarifikasinya
''aa .. Aniyo, aku hanya mengira-ngira saja , aku sering mendengar jika ji hoon sedang telponan sama dia''
''aigoo , hyung .. Ternyata kau juga tukang nguping pembicaraan orang ya ? Ckckck ...'' balas eun jo sok bener
lee hom makin terpojok , dia pun segera memukul eun jo
''aa .. Kau ini! maksudku .. jika ji hoon sedang telponan, obrolan mereka suka terdengar oleh ku , begitu loo , kau jangan mempercayai eun jo ya hoon!!'' lee hom mencubit eun jo dan menoleh ke arah ji hoon yang mulai rada curiga.
eun jo segera kabur
kemudian ia memasang tampang serius untuk berfikir
lalu ia menjentikkan jarinya
''AHAAA!! Jung yun ji ..'' kali ini eun jo rada berteriak
ji hoon berkomentar
''sstttuuutt berisik!''
lee hom mengangguk-angguk
eun jo senang , tebakannya benar dan ingatannya berjalan lancar
eun jo kini memasang kuda-kuda untuk menggoda ji hoon
ji hoon memang anggota J.E.L yang paling silent , tapi eun jo tetep berani gangguin dia (hahaha eun jo ah)
''~hyuuung , kenapa kau mengacuhkan yun-ah ... Bukankah dia kekasih mu?? aaahhh, kau harusnya bersyukur mempunyai kekasih seperhatian dia ...'' goda eun jo
ji hoon tetep diam , ga ada komentar yang keluar dari mulutnya
eun jo geregetan, ia pun kemudian meraih HaPe ji hoon dan ingin melakukan sesuatu dangan itu
''baiklah, aku saja yang balas sms'nya ..'' katanya kemudian
ji hoon buru-buru mengambil HaPenya
kemudian dimasukkan ke dalam kantong celananya
“Sirheo!!” serunya singkat
eun jo : lho? Kan, kasihan hyung .. Yun-ah pasti sedang menunggu balasan darimu ... Dia pasti akan senang jika kau membalasnya walaupun cuma sekali
lee hom : ya! tapi yang membalas bukan ji hoon, tapi kau ... Itu sama saja penipuan , dia tidak akan senang
eun jo : maka dari itu, kau ataupun ji hoon tak perlu berkata apapun kalau aku yang membalas smsnya
lee hom : itu akan merugikan ji hoon , nanti yun ji menyangka balasan itu memang benar-benar dari ji hoon ...
Eun jo : memang itu maksudnya , biar dia ga sedih
ji hoon : kalau begitu , kau saja yang bertunangan dengannya ..
Setelah itu ji hoon beranjak keluar kamar
tampangnya dingin
eun jo jadi diam
''tuh kan, dia ngambek!'' kata lee hom kemudian
''aigooo .. Aku berniat baik hyung , aku ga suka ngeliat wanita disakiti seperti ini ... aaiissshh .. kalau jadinya seperti ini , mengapa dia mau bertunangan dengan yun-ah ya?''
eun jo bimbang
lee hom merangkul chingunya yang satu itu
''kau babo ... Sudah ku bilang dari dulu, ji hoon itu DIJODOHKAN, jadi siap ga siap , dia harus menjalaninya''
''nah , itu yang aku ga paham , mengapa di jaman semodern ini masih ada aja yang nganut paham nurbayaisme .. Alaaahh, maksudnya aliran siti nurbaya''
''lha? meneketehe???''
lee hom mengangkat ke dua tangannya tanda ia tak paham
eun jo geleng-geleng kepala, ia ikut prihatin sama hyungnya yang satu itu
lalu kemudian kedua sohib itu pun kembali melakukan aktivitasnya
-----
..next moon..
eun jo sedang memerhatikan ji hoon dari jauh
ada yang aneh dengan ji hoon
nampak ji hoon selalu mondar-mandir ga jelas sambil ngangkat-ngangkat HP-nya , entah apa yang dilakukannya
eun jo khawatir ada yang salah dengannya
#eun jo PROV#
hhmm ... Ada apa dengan ji hoon?
Akhir-akhir ini dia jadi terlihat gelisah
jika di tanya orang, pasti lama loadingnya , seperti raga di tinggal arwah - dan itu bukan ji hoon banget
dia jadi aneh semenjak seminggu yang lalu
ada apa ya?
Aaahhh iya, dia juga jadi sering membawa HaPenya dan setiap detik pasti dia melihat ke layar HP
aneh , benar-benar aneh ... Pasti ada sesuatu yang ga beres nih ?? Tapi apa??
#eun jo PROV end#
eun jo pun mendiskusikan masalah ji hoon dengan lee hom
''kau juga merasakannya jo-nne?'' tanya lee hom kemudian
''pertama , jangan panggil aku dengan sebutan ITU!! Kedua, ya aku merasakanya sejak lama'' eun jo agak semerawut jawabnya
''lalu apa yang harus kita lakukan?''
eun jo mempunyai usul
mereka berniat membantu menyelesaikan apapun masalah yang di hadapi ji hoon
walau bagaimanapun juga , ji hoon adalah bagian dari J.E.L
mereka adalah satu
jika yang satu sedang kesusahan
yang lainnya harus membantu
itulah gunanya satu tim
sahabat adalah segalanya
-----
..living room..
ji hoon sedang duduk sendiri sambil memandangi layar HaPenya
tatapannya kosong
tatapan penuh pengharapan
tubuhnya terlihat lemas , seperti tak bertenaga
ya , dia memang sedang tidak bersemangat
eun jo dan lee hom pun kemudian mendekati ji hoon
mereka duduk tepat di samping kanan dan kiri ji hoon
sedangkan ji hoon sama sekali belum menydari kedua namja itu sudah duduk di sampingnya
lalu dengan bijak , lee hom menepuk punggung ji hoon
''bersemangat lah hoon!''
ji hoon otomatis kaget , dia terkejut setelah melihat eun jo dan lee hom udah ada di sebelahnya
''aigoo?? Kenapa kalian mengagetkanku?'' ji hoon menepuk-nepuk dadanya
Lee hom segera meminta maaf atas perbuatannya itu “ups .. sorry hoon!!”
Oke, kembali ke permasalahan
kini giliran eun jo yang ngomong
''hyung , katakanlah jika kau ada masalah , kami akan berusaha membantumu!''
ji hoon kembali menatap layar HaPenya datar
lee hom mencoba menebak apa masalah ji hoon
''apa kau ingin ganti HaPe , hoon?''
eun jo memukul kepala lee hom dari belakang
''apa kau tak punya kata-kata lain untuk di tanyakan?''
lee hom merintih kesakitan , kemudian membalas pukulan eun jo
''heeeyy , itu kata-kataku''
kini eun jo mengulurkan lidahnya ke lee hom , tanda dia berhasil membalas perlakuan lee hom tempo hari
ji hoon menghela nafas panjang
eun jo dan lee hom kembali ke persoalan ji hoon
''apa yang terjadi hyung , bilang pada kami , kami benar-benar khawatir padamu!''
ji hoon menengok pada eun jo
''maaf , membuat kalian khawatir , tapi aku tak apa-apa'' jawabnya
''bohong! kau sbersikap aneh seminggu ini ! Ada apa? Dan mengapa kau selalu membawa HP-mu kemanapun kau pergi , ada apa sebenarnya??'' lee hom makin penasaran
''ia benar hyung ? Kau kenapa?''
ji hoon tetap diam
dia ga berani bilang yang sebenarnya
entah itu karena dia malu atau memang ini rahasianya atau apalah itu
yang pasti , ada sesuatu yang menahannya untuk mengatakan nya kepada eun jo dan lee hom
''apa ini ada hubungannya dengan J.E.L ??'' lee hom menebak lagi
ji hoon menggeleng
''apa kau bermasalah dengan anggota SM yang lainnya?'' kini eun jo ikutan tebak-tebakan (tebak-tebak berhadiah , hayoo)
ji hoon lagi-lagi menggeleng
dan kini eun jo dan lee hom kembali berpikir kira-kira apa masalahnya ji hoon ??
''apa masalahmu berhubungan dengan yun-chan?'' tanya eun jo
lee hom udah mau menggetok kepala eun jo lagi karena menurutnya 'mana mungkin' , mereka jarang berkomunikasi , jadi tidak mungkin mereka bermasalah
tapi kemudian eun jo menahan tangan lee hom sebelum mendarat ke kepalanya
dia diam , kemudian menunjuk ke arah ji hoon
lee hom melihat ji hoon
ternyata ekspresi ji hoon berubah
mukanya memerah , kemudian dia jadi salah tingkah
''aaaahhh , berarti benar ! Masalahmu berkaitan dengan yun - chan kan?'' tanya eun jo girang
ji hoon merapihkan rambutnya
dia bener-bener salting
''aaaiigo hyung, ada apa dengannya? Mengapa kau bisa mempunyai masalah dengannya?'' lee hom menambahkan
''hmm ... aa .. aku sebenernya ga mau mempersoalkan ini! Tapi entah kenapa hatiku yang jadi ga tenang''
akhirnya ji hoon buka mulut juga
''memangnya ada apa, hyung?? Sampai kau menjadi seperti ini? Ada masalah kah?'' eun jo mulai mendekatkan telinganya ke ji hoon
tanda penasaran banget
''aku ga tau, dia ... dia udah ga sms-in aku lagi sejak 1bulan ini ..'' lanjut ji hoon dengan wajah merah padam , dia malu tuh sampai menunduk
lee hom dan eun jo udah ga masang tampang serius lagi , di wajah mereka tergambar niat untuk menggoda ji hoon
soalnya dia lucu banget , sampai malu gitu
penggoda pertama , lee hom
''lho? Bukankah kau jarang membaca ataupun membalas sms darinya? Mengapa tiba-tiba kau jadi memikirkannya? dia ga sms, bukankah malah bagus untukmu? Tidak ada gangguan darinya''
ji hoon gelagapan
dia bingung sendiri mau jawab apa
“aaa .. itu .. aku..”
namun si penggoda dua, eun jo udah mulai nyerocos
''kau merindukannya kan hyung? Kau kangen sama perhatiannya yun-ah , benarkan??''
ji hoon memegangi wajahnya
dia benar-benar malu
(aish , lucunya melihat ji hoon seperti itu)
lee hom dan eun jo mendekatkan diri mereka ke ji hoon , kemudian berbarengan mengatakan
''benaaar kaaaannn???'' <-- jail banget
ji hoon ngaku
''oke , oke fine !! Yes , im missed her , oke .. Puas kalian???
aku kehilangan perhatiannya sebulan ini
pada hari pertama , kedua , ketiga bahkan seminggu , aku ga ngerasain apa-apa
tapi .. Perasaan itu datang setelah dia ga sms aku pada hari ke 15 , aku mulai berharap
dan makiiinn parah pada minggu-minggu ini , perasaanku jadi kacauu .. Aku benar-benar ga nyangka dia bakal ga sms-sms aku
aku mulai khawatir , tapi aku juga ga tau harus berbuat apa???''
eun jo dan lee hom tepuk tangan
''ooouuuhh..''
akhirnya sohib mereka yang satu itu mau ngaku juga panjang lebar tentang masalahnya
oke, sekarang giliran pakar cinta eun jo yang akan memberi solusi
''ji hoon hyung, kau harus menanyakannya jika kau ingin hatimu tenang ... Maksudku, tanyakan keadaannya, apa dia baik??''
ji hoon menunduk dan menggeleng ''aku ga sanggup''
''kenapa?'' tanya lee hoom
ji hoon memegangi wajahnya
''aku maluuu''
'GUBRAAAAKKK!!'
''itu satu-satunya cara agar kau bisa mengetahui keadaannya? Mengapa dia ga sms selama sebulan ini? Mungkin ada sesuatu yang terjadi kepadanya??'' lanjut eun jo
ji hoon memukul kepala eun jo dengan majalah yang ada di dekatnya.
''aaiigoo , kau jangan asal bicara eun jo - ah''
Eun jo meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya “aahhh .. itu kan hanya pendapatku hyung!”
''maka dari itu kau harus menanyakan untuk memastikannya'' lee hom mencoba menyemangati ji hoon
“lalu? Apa yang harus aku lakukan?” ji hoon mulai kebingungan
ya , dia payah soal cinta
tapi dia ahli dalam menggaet ratusan wanita sampai mereka meleleh hanya dengan diamnya
“kau hanya harus menemuinya dan mengatakan ‘hallo, apa kabar! Lama tak jumpa! Bagaimana keadaanmu?’ dan percakapan seterusnya akan terjadi secara alami, kau mengerti itu , hyung”
Eun jo memberi penjelasan agar Hyungnya yang newbie akan cinta itu paham
“mwo!! Menemuinya? Kau gila!! Di saat banyak paparazi berkeliaran seperti ini , kau menyuruhku menemuinya dan berkata demikian?” ji hoon menolak mentah-mentah usul maknae yang satu itu.
“benar , jika saat ji hoon menemui yun ji dan di lihat oleh paparazi , itu pasti akan menjadi berita heboh dan langsung menurunkan popularitas kita ..” lee hom mengangguk setuju
“aaahh ... ottokke?”
Ji hoon mulai panik , baru kali ini ia bertingkah sangat aneh
Biasanya ji hoon adalah satu-satunya orang yang bersikap paling stabil bila sedang menghadapi suatu masalah berat sekalipun, namun kali ini ..
Sesuatu merubahnya , dari seorang ji hoon yang tenang menjadi ji hoon yang sangat tertekan dan semua itu adalah karena seorang Jung Yun Ji
“tenang , hyung! Masih ada ini!”
Eun jo mengangkat Handphone touchscreen milik ji hoon
“hah? Kau menyuruhku untuk 3GP-an sama dia?”
“hmm.. maksudku sih meneleponnya hyung , bukan untuk 3GP-an , tapi itu juga lebih baik laah” eun jo mulai plin-plan
“jaringan 3GP disini masih belum stabil jo-nne!”
Lee hom memberi informasi
“aaaiisssh! Baiklah , kau telepon saja hyung”
''apa harus??'' ji hoon ragu-ragu
Lalu dengan lantang eun jo dan lee hom menjawab ''YA .. you did it .. Hwating!''
ji hoon menanyakan segala cara agar dia tidak menimbulkan kesan terlalu khawatir tapi tetep stabil
eun jo pun membantunya
ia menyuruh ji hoon agar men-lordspeaker percakapannya nanti agar dia bisa membantu ji hoon jika ada sesuatu yang salah nantinya
oke , ji hoon bersiap menghubungi yun hae
saluran sudah tersambung
ji hoon mulaii deg-degan
sedangkan lee hom dari tadi cengar cengir ngeliatin tampangnya ji hoon yang merah padam plus bertindak layaknya seorang yang baru jatuh cinta
telepon sudah tersambung , terdengar ada balasan dari ujung sana
suara yang sangat khas
dan terdengar agak serak
answer : yeobohaseyo
Ji hoon : nn..ne , yun-ah?
Yun ji : ah, oppa?? Ada apa?
Ji hoon : hmm .. Anu .. Hmm (melirik ke arah eun jo - eun jo mangap2 ngasih kode) aa..apa kabar?
Yun ji : ah , ne oppa .. im fine .. Uhuk .. Uhuk
ji hoon : aigoo , kau kenapa? Sakit? (mulai cemas)
yun ji : aniyo, aku ba .. Uhuk .. Uhuk
ji hoon : kau batuk ? Apa penyakitmu parah? Aku akan segera kesana jika kau mau? (mulai gelisah)
yun ji : aku akan segera baik .. Kau tenang saja
ji hoon : mana bisa!! Apa kau sudah ke dokter? (mulai panik)
yun ji : hmmph .. separah apapun penyakitku - karena hari ini aku mendengar suaramu , aku pasti akan sembuh oppa , hhehe
ji hoon : jangan bercanda !! Aku akan menghubungi dokter keluargaku untuk memeriksamu
yun ji : kau jadi sangat perhatian (tertawa kecil)
ji hoon : (oia keceplosan) aaahh .. aniyo , aa ..aku begini karena suruhan omonna , kau tahu kan , dia menyuruhku untuk selalu menjagamu (gelagapan)
yun ji : yah , apapun itu gomawo sudah meneleponku , dan oia maaf ...
Ji hoon : untuk apa?
Yun ji : maaf karena aku jarang sms oppa , jongmal mianhae
ji hoon : untuk apa minta maaf ?? sudahlah ..yang harus kau persoalkan adalah tubuhmu , kau harus sembuh minggu depan
yun ji : ha? Minggu depan??
Ji hoon : ya, hmm pokoknya paling lambat minggu depan ... kau ingat itu , ini ancaman
yun ji : (tertawa) ne , arraso oppa .. Gomawo
sambungan telepon pun terputus
ji hoon menghella nafas panjang
hatinya sudah mulai lega , namun masih ada beberapa yang menganjal , baiklah itu akan teratasi nantinya
bagaimana dengan --> eun jo&lee hom
mereka bak seorang yang sedang menonton drama mengaharukan
eun jo mengelap matanya dengan tisu
sedangkan lee hom memasang tampang terharu
lalu , mereka berdua pun berbarengan memeluk ji hoon
''hiks .. Kisahmu sungguh mengharukan ... tapi, kenapa kau menyuruhnya sembuh minggu depan 'hyung''
''minggu depan adalah hari yang spesial untukku!''
lee hom melepaskan pelukannya dan berkata ''mungkin , aku akan membuat kisah cintamu ke dalam novel ... ''
''aigoo , kalian berlebihan , lepaskan pelukanmu eun jo -ah''
''aku akan menantikan lanjutan kisah cintamu hyung ...''
''lepaskan pelukanmu eun jo , keringatmu bau kaki kuda , hooeek ..''
''benarkah?? Padahal aku sudah menambahkan wewangian di dalam bak mandiku ..''
''itu takdir jo-nne , kau harus terima kalau kau bau , hhhaha''
eun jo pun sengaja merangkul lee hom juga
lee hom berontak , tapi eun jo tetep bertahan
''oohh , aku sayang kalian ...'' kata eun jo senang
lee hom : buset , beneran bau ini mah ... Lepaskan rangkulanmu jo-nne , aku bisa mati nanti
ji hoon : kalau begitu kita bisa mati bersama, hom!!
Eun jo : diam lah , aku sedang memberikan pelukan cintaku kepada kalian
lee hom : cinta !???? Kau gila , ini sih namanya pelukkan kematian
(omo!! Emang bau banget ya hom?? Hahaha)
*sebelum to be continue , aku mau kasih sedikit cuplikan , so checkitout à*
..12 Pm in Lee hoom,s room..
Semilir angin makin mambahana malam itu
Semua lampu sudah mulai dimatikan, tanda hari memang sudah sangat larut
Tapi, hanya kamar Lee hom saja lah yang lampunya masih terlihat menyala
Ternyata , ia masih melakukan aktifitas di kamarnya
Ia sedang menelefon seseorang
“jadi , itu karena ulahmu?”
Ucapnya kaget
Ia merapihkan rambutnya sejenak untuk mendengar penjelasan dari lawan bicaranya di sebrang sana
“aku mengerti itu! Tapi , aku tak tahu kalau kau melibatkan dia juga?”
Lee hom kini terduduk di Sofa kamarnya
“ya , tentu saja .. kita harus tetap menjalankan rencana ini ..
Sampai selesai”
PIP
Lee hom memencet tombol Reject
Kemudian ia beranjak dari duduknya dan menuju ke sisi jendela kamarnya
Ia menatap ke luar jendela dan kemudian tersenyum sinis
*to be continue*