“jadi ... kalian sudah tau tentang penyakitku “ ucap hee rin miris
Pagi itu , pagi pertama Hee rin terbangun dari tidur panjangnya
Hari bersejarah yang harus segera di sambut gembira oleh ke-empat member cn blue yang pastinya sudah begitu mengkhawatirkan keadaannya
Tapi , tidak seperti itu kejadiannya sekarang
Yonghwa , Jonghyun , Minhyuk dan Jungshin malah disambut dengan pertanyaan menegangkan dari Hee Rin
“Hee Rin-ah , kau sudah sadar?? Syukurlah .. kami sangat mengkhawatirkanmu ..” balas Jungshin mengalihkan topik pembicaraan
Hee Rin malah menundukkan kepalanya,ia masih memasang tampang sendunya yang terlihat sangat sedih
Dia mengenggam selimut yang menutupi seluruh badannya dengan erat , lalu ia menggigit bibirnya sendiri
Hee rin menahan air matanya yang seperti ingin membeludak keluar dengan dasyat
Tapi , itu diurungkannya niat itu , mengingat perasaan tak enaknya pada semua orang yang sedang menatapnya khawatir sekarang
“gwenchanayo ?” tanya Yonghwa cemas
Hee rin menggeleng
Jonghyun membelai rambut panjang Hee rin dengan lembut
“Hee rin-ah , kau sudah sadar .. ? tidakkah kau ingin mendengar kami menyanyikan lagu lagi untukmu?” kata jonghyun ramah
Kini hee rin menegakkan wajahnya perlahan
Ia menatap satu per satu wajah para namja yang ada di depannya itu
Tangisnya pun tak tertahankan lagi
Ia membiarkan air matanya jatuh bebas pada pipi mungilnya sekarang
Isaknya makin menjadi tatkala Jonghyun memeluknya dan berusaha menenangkan tangisnya
“Gwenchana .. Gwenchana .. ne?” bisik Jonghyun sambil menepuk-nepuk punggung Hee Rin agar tangisnya berhenti
Minhyuk memejamkan matanya dan sesekali mengucek nya sambil terus memperhatikan Noonanya yang sedang berbaring di tempat tidur itu
“kami akan selalu berada di samping mu .. kau tenang saja “ lanjut Jonghyun kemudian
Hee rin melepas pelukkannya dan segera mengelap air matanya
“kalian mau menemaniku sampai aku mati .. “
Tangan Yonghwa menghentikan ucapan Hee rin setelah berhasil meletakannya di depan mulut Hee rin
“stttuuutt .. apa yang kau bicarakan ? kau tak boleh mendahului tuhan tentang rahasia umur seseorang “ lanjutnya
Hee rin masih saja terlihat gusar
“tapi , umurku ada di tangan penyakit yang mengerogotiku .. hiks aku .. aku juga sebenarnya sangat takut setiap kali mengingat itu semua .. aku ..”
Jonghyun lagi-lagi memeluk Hee rin dengan hangat
“iissshh .. siapa yang bilang kau akan mati hanya karena penyakit itu , hah?” Minhyuk kini ambil suara
“mereka itu pembohong , kau harus dengar beberapa ceritaku tentang para pembohong itu ..” jelasnya menyakinkan hee rin
“kalian seperti ini , hanya karena kalian sudah mengetahui penyakitku dan kalian mengasihaniku , iya kan?” tanya Hee rin sambil mendorong pelukkan jonghyun
“tidak , kalau kami selalu mengasihani seseorang yang berpenyakitan dan berlaku baik kepada orang itu , mungkin sekarang kami sedang berada di rumah sakit dan menghibur banyak orang sakit disana “ balas Jungshin pasti
Ia pun segera mendekatkan dirinya kedepan Hee rin
“Hee rin-ah , kau harus yakin kalau kau akan sembuh .. kami akan membawamu pada sebuah keajaiban itu ..”
“benar , saat kau bilang ‘kau ingin melihat perform kami’ kami mengabulkannya
dan memberikanmu sebuah sihir untuk menyukai kami .. kau tahu .. itu sebuah keajaiban yang kami berikan padamu ..”
Minhyuk menatap Hee rin dengan tatapan teduhnya
Hee rin kembali mengelap air matanya
“kalian tidak sedang berbohong padaku ‘kan?” tanyanya kemudian
Ke-empat cowo manis itu menggeleng bersamaan
“baiklah .. berikan aku keajaiban itu ...”
*****
..cn blue’s dorm..
“kanker darah?” tanya dokter itu lagi untuk memastikannnya
“benar , dok .. apa itu bisa disembuhkan ?” cerocos Jungshin penuh harap
Si-dokter terlihat sedang berfikir dari sebrang sana
“yoeboseyo ?? hallo? Dok kok diem aja?”
“ah , ne .. “
“bagaimana dok?”
“pasti gadis itu ‘kan?”
“hah?” Jungshin tak mengerti tentang kata-kata si dokter barusan
“ya , gadis yang tempo hari ada di dorm kalian , dia ‘kan yang sedang kau bicarakan?” tanya dokter itu lagi , memperjelas
“ah , ne .. tapi, bagaimana dokter bisa tahu?” tanyanya penasaran
“hari itu , saat aku hendak memeriksa keadaanya pasca kecelakaan .. sebenarnya aku sudah mengetahuinya, tapi tiba-tiba saja dia terbangun dan memberitahuku supaya tidak memberitahukan masalah ini kepada siapapun ..” jelas dokter itu
“mwo? Jadi dokter sudah tahu?”
“ya , dan obat yang ku tulis di resep itu juga sudah termasuk obat untuk anti kanker / immun .. itu bisa menolongnya walau hanya 1% saja “
“lalu dok , apakah penyakit ini bisa disembuhkan?” lanjut jung was was
“hmm .. sudah banyak yang berhasil sembuh , tapi banyak pula yang berakhir pada kematian “
“aahh jongmal?”
“tapi kau tenang saja , selama gadis itu menjalani beberapa terapy dan meminum berbagai obat pencegah , umurnya masih bisa di perpanjang “
“umur? Aku menanyakan kesembuhannnya dok?”
“penderita itu bisa sembuh jika menerima donor sumsum tulang belakang , tapi .. kemungkinan mendapatkan donor itu sangat kecil “ lanjut si dokter membuat Jungshin lagi-lagi menghela nafas berat
“kenapa dok?”
“di samping jarang sekali ada sumsum tulang yang langsung cocok , masalah pendonor juga , masih sedikit orang di dunia ini yang rela mendonorkan tulang sumsumnya kalau bukan karena terhimpit ekonomi “
“aaaaiiissshh ..” Jungshin menggaruk kepalanya bingung
“jangan panik begitu , suruhlah gadis itu datang ke tempatku besok .. aku akan memeriksanya dan segera mendaftarkannya untuk penerima donor sumsum tulang belakang ..”
“ah , benarkah? Jongmal kamshahamnida seosaengnim..”
Sambungan telfon pun terputus
Jungshin meletakkan gagang telfon di tempatnya, kemudian merebahkan dirinya sebentar di sofa
Matanya menerawang ke atap dormnya yang terlihat sangat bersih
“sumsum tulang belakang ya ...”
..Cn blue’s backpark..
Jonghyun mendorong sebuah ayunan kayu dengan pelan , senyumnya berkembang sesekali meliahat seorang yeoja yang sedang duduk di ayunan tersebut sambil melihat beberapa foto selca di tangannya
“aku tak menyangka kalau kalian sangat narsis?” ucap yeoja itu , Hee rin
Jonghyun masih tetap mengayun ayunan itu dengan sangat lembut
“hhhmmm .. sebenarnya aku sangat benci kamera, tapi karena pekerjaan kami ini membuatku harus berhubungan benda itu setiap hari , kau lihat .. aku yang paling tampan di semua foto itu” ucap Jong sambil menunjuk-nunjuk beberapa foto yang sedang di pegang Hee rin
“cish .. ternyata kau lebih percaya diri dari yang aku bayangkan“ cibir Hee rin sambil manyun
Jonghyun terkekeh sambil terus mengayun
“kau tahu ..”
Mata Jonghyun menerawang ke biru langit yang terhampar tepat diatasnya , matanya sesekali terpejam menyentuh semilir angin yang datang hilir mudik
“tau apa?”
Hee rin menatap Jonghyun yang ada di belakangnya
“perjalanan hidup manusia ..
Tak ada yang sempurna , kadang mereka mengalami kebahagiaan di setiap detiknya .. tapi siapa yang menyangka kalau di ujung jalan kehidupan itu, sedang menunggu berbagai kepedihan di depan mereka ..
Atau kadang , justru kebahagiaan itulah awal dari sebuah kepedihan..
Dan yang paling ku sukai tentang rahasian kehidupan adalah suatu awal yang dimulai dengan kepedihan , dan pada akhir ceritanya mereka akan mendapatkan kebahagiaan di depannya nanti ..”
Hee rin masih mendengar perkataan Jonghyun dengan tenang , rambutnya terhempa angin setiap kali Jonghyun mendorong ayunan dengan pelan
“semua..
kurasa sudah pernah kualami ..
Aku pernah merasakan kepedihan itu , itu membuatku ingin mati
Mengakhiri hidup kurasa itulah jalan yang terbaik ..
Tapi sesuatu menyadarkanku ..”
“apa itu?” tanya Hee rin penasaran
Jonghyun kini tidak lagi mengayunkan ayunan untuk Hee rin , ia menempatkan diri duduk di sebelah ayunan Hee rin dan tersenyum kepadanya
“aku tidak sendiri” lanjutnya
“ada banyak orang yang mencintaiku , mendukungku dan selalu ada di sampingku .. dengan mereka semua , aku bisa melewatkan kepedihan itu
Kau tahu? Keyakinan itulah yang membuatku bertahan sampai sekarang ..”
Hee rin masih menatap Jonghyun , masih menunggu kelanjutan ucapan jonghyun
“dan kau tahu bagian dari kehidupan yang aku suka?”
Hee rin menggeleng
“mencintai dan dicintai ..” Jonghyun menebarkan senyum nya
Hee rin menghembuskan nafasnya dengan sesak , entah ada sesuatu apa yang mengganjal di hatinya , yang pasti jantungya terasa akan berhenti
Hee rin menatap mata Jonghyun sebentar
“kalau aku tak pernah ada disini , mungkin kalian tak akan susah-susah memikirkanku “ ucap Hee rin kemudian
“Kalau kau tak ada disini , mungkin aku tak akan pernah mendapatkan dongsaeng lucu sepertimu ..” Jonghyun mencubit pipi chuby Hee rin dengan gregetan
“aaaaa .. “ rengek Hee rin kesal
Jonghyun melepaskan cubitannya , kemudian terkekeh pelan
Hee rin menetapnya lagi
“oppa , gomawoyo ..” katanya tulus
“untuk apa?”
“untuk selalu mendukungku .. padahal kan , kita baru kenal tapi, kalian sungguh baik padaku” Hee rin sungguh sangat berterima kasih
“hmmm .. sebenarnya sebelum manajer kami di deportasi kemarin , dia sempat menitipkan mu pada kami
So , kau adalah tanggung jawab kami
Lagi pula , aku curiga padamu?” kata Jonghyun sambil sedikit menaruh telunjuknya tepat di bawah dagunya
“curiga?”
“entah mengapa, aku dan yang lainnya , bisa langsung menerimamu begitu saja ..
Jujur , biasanya kami berbeda pendapat .. tapi saat kau datang , semuanya menjadi normal dan ini sangat aneh .. kau bisa masuk ke dalam kehidupan kami begitu saja , dan itu membuat kami senang .. “ Jonghyun terkekeh sambil menutup mulutnya
Hee rin tersenyum mendengarnya
“itu lah sihir yang kuberikan pada kalian” jawabnya , masih dengan senyuman terpapar halus di wajah cantiknya
Jonghyun terkejut , namun kemudian kembali tersenyum dan memasang tampang teduh
“aku senang , kau mempercayai keajaiban itu “
Kemudian jonghyun terbangun dari duduknya , kemudian mengacak-ngacak rambut Hee rin
“masukklah , sepertinya akan turun hujan ..”
“ne ..”
*****
..Cn blue’s living room..“aku mendapatkan tiket ke taman hiburan” seru Jungshin memecah keheningan
Yonghwa, Jonghyun , minghyuk serta Hee rin yang sedang asik menonton drama di tv menatap Jungshin , sumber keributan itu
“lihat ini!!” pamer Jungshin seraya mengibas-ngibaskan 2 kartas berwarna merah itu
“iiissshh .. jangan menghalangi pandanganku , hyung” usir minhyuk yang sedang serius memandang ke layar kaca TV
Jungshin cemberut dikacangin sama hyung serta dongsaengnya itu
Ia pun buru-buru mematikan tv tempat semua perhatian orang serumah tertuju
“iissshhh jinja...” gereget Minhyuk
Jungshin dengan cekatan duduk di sela-sela Minhyuk dan Hee rin
“Waeyo ,hyung?” dumel Minhyuk lagi
Jungshin tidak memperhatikan minhyuk sekarang, ia lebih terfokus pada Hee rin
“Hee rin-ah , lihat! Aku punya tiket ke taman hiburan” ucap Jungshin bangga
“ah , itu bagus ..” balas Hee rin ramah
“kita bisa pergi bersama” lanjut jungshin kemudian
“benarkah?”
Lalu jungshin memberi selembar tiket yang lain pada Hee rin
“ah , jongmal gomawoyo jungshin-ssi .. aku sangat ingin pergi ke sini” senyum Hee rin sambil memandang tiket pemberian dari Jungshin
“ahahahaha .. tidak perlu sungkan”
Jungshin terkekeh sambil menggaruk kepalanya sambil malu-malu
“mana?”
Kini Minhyuk , Jonghyun serta Yonghwa menengadahkan tangan mereka secara bersamaan ke depan Jungshin , tandanya mereka juga mau tiket gratis dari Jungshin
“mana? Apanya?” tanya Jungshin sok ga paham maksud mereka
“tiket kami”
Jungshin menggeleng sambil menyembunyikan tiketnya ke dalam saku celananya
“tidak ada , aku khusus membelinya untuk aku dan Hee rin saja .. kalian tidak dapat jatah :p “ jawab Jungshin seraya meledek mereka
“mwo? Tidak ada tiket untuk kami? Kau cari mati ya?” ancam Yonghwa tegas
“tidak .. tidak .. aku hanya mau pergi berdua saja dengan Hee rin , pokoknya kalian tidak boleh ikut” ucap Jungshin bersiap melarikan diri dari amukan ketiga namja di depannya itu
“YA!! LEE JUNGSHIN , KAU BENAR-BENAR SUDAH BOSAN HIDUP , HAH?”
Minhyuk , Jonghyun dan Yonghwa bersiap membully Jungshin yang telah melupakan mereka
Keempat namja itu pun berlarian di sore itu dengan semangatnya
Sedangkan Hee rin masih saja memandang tiket pemberian Jungshin dengan tawa yang tak pernah padam dari bibirnya
*****
..Holiday..“sssttt .. pelankan jalanmu” bisik Jungshin hati-hati
Ia sedang mengendap-endap keluar dari dorm cn blue secara diam-diam
Di tangan kirinya memegang ransel penuh makanan , dan di tangan kanannya menggengam erat tangan Hee rin yang ikutan mengendap-endap karena di suruh Jungshin
Mereka melakukan ini agar orang rumah yang lainnya tidak menyadari kepergian mereka hari ini
“kalau mereka sampai tahu , buyarlah semua rencanaku” bisik Jungshin dengan suara minim
“hah? Kau bilang apa tadi?” tanya Hee rin yang samar-samar mendengar suara Jungshin
“ah, aniyo .. aku tak berkata apapun” sangkalnya
Mereka pun kembali menyusuri tangga dengan perlahan
“aku pernah melakukan ini sebelumnya” ucap Hee rin sambil tersenyum
“ah jinja? Kapan?”
“saat aku bosan di rumah sakit, aku pasti kabur secara sembunyi-sembunyi seperti ini” jelas Hee rin tersenyum simpul
Jungshin agak kaget mendengar pengakuan Hee rin , ia pun memegangi wajah Hee rin dan berkata bijak
“gadis cantik sepertimu , tak pantas melarikan diri seperti itu .. jangan lakukan itu lagi , arra?”
“oh ya? Lalu apa yang sedang kita lakukan sekarang?” tanya Hee rin kemudian
Jungshin terdiam , lalu berbalik arah
“sudahlah , ayo kita segera keluar dari sini” ajaknya sambil kembali membungkukkan tubuhnya yang tinggi agar tidak terlihat
Hee rin hanya bisa menghela nafas panjang dibuatnya
*****
“wuaaaaaaaaaahhhh !!!” jerit Hee rin Histeris stelah membuka pintu mobil dan melihat ke sekelilingnyaTaman bermain
Lagi-lagi , pertama kalinya ia datang ke tempat ini setelah sekian tahun lamanya
saat Hee rin masih kecil , ia pernah sekali datang ke taman bermain seperti ini , itu pun setelah ia mogok makan dan mogok bicara karena gak di ijinin sama kedua orang tuanya
Jungshin pun membuka pintu mobilnya , dan keluar perlahan
Di bukanya kacamata yang sedari tadi menutupi matanya dan kemudian ia tersenyum ke arah Hee rin
“kau suka?” tanyanya kemudian
Hee rin mengangguk dengan semangat
Jungshin tersenyum “baguslah .. ayo kita masuk” lanjutnya kemudian
Hee rin sudah tidak sabar harus menunggu Jungshin , ia pun berlari mendahului jungshin dengan semangatnya
“jungshin-ah .. ppali !!” serunya sambil melambai-lambaikan tangannya
Senyumnya tak pernah padam dari bibir manis itu
Jungshin tersenyum dan kemudian berlari mengejar Hee rin
“kau harus belajar memanggilku ‘oppa’ .. arachi ?” teriak Jungshin sambil berlari
Hee rin pura-pura tak mendengar dan terus berlari menuju gerbang taman bermain
Disaat yang sama
Dari arah berlawanan ternyata Yonghwa , Jonghyun dan Minhyuk diam-diam mengikuti mereka dan mulai mengawasi mereka dari jauh
“iiissssshhh ... apa katanya ? Oppa ... Isssshhh .. itu membuatku muak” dumel Minhyuk gak terima
“sabarlah Minhyuk-ah , hahahaha jika suatu saat Hee rin dilahirkan kembali , berdoalah supaya umurmu lebih tua darinya ~kkkkkk” ejek Jonghyun sambil terkekeh mendengar ucapan minhyuk yang iri akan Jungshin
Tanpa banyak pikir panjang , minhyuk langsung melempar hyung-nya itu dengan bantal Dolpin yang ada di sebelahnya
Tembakan itu meleset dan mengenai Uri leader , Yonghwa pun melotot ke arah keduanya
“iiissshh .. kalian berisik sekali !! ayo cepat turun dan kejar mereka!!” ajaknya kemudian
Minhyuk dan Jonghyun langsung nurut dan bersiap keluar dari Van mereka dengan menggunakan penyamaran yang lengkap
*****
Di dalam taman bermain Hee rin dan Jungshin sedang asik-asiknya menikmati wahana permainanLalu tiba-tiba , Hee rin terdiam dan memegangi perutnya
Jungshin memperhatikan Hee rin yang bertingkah aneh itu
“Waeyo?” tanya Jungshin agak khawatir
“perutku sakit” ucapnya lirih
“kalau begitu , kita pulang saja” ajaknya kemudian
Hee rin menahan tangan Jungshin
“Aniyo , aku tak mau pulang .. ayo kita bermain lagi” rayu Hee rin
“tapi , kau sakit ..”
Hee rin menggeleng
“sudah tidak sakit lagi , kok”
“benar?”
“ne , sudah .. ayo kita naek yang itu ..” tunjuk Hee rin pada suatu wahana
Jungshin hanya memandangi Hee rin yang kembali bersemangat dengan iba
“jika ada yang terasa sakit lagi .. kau harus bilang padaku, janji yaaa?”
Hee rin sudah berada jauh dari jungshin
Jungshin pun mengejarnya “kau dengar kata-kataku tadi tidak?”
Hee in mengacuhkan perkataan Jungshin
Ia terus berlari sambil terus memanggil jungshin yang sedang berlari kecil di belakangnya
“ppali ppali ..” serunya sambil melihat ke belakang
Tiba-tiba
‘BBRRRUUUKKKKK’
Sesuatu yang keras menahan laju Hee rin dan membuatnya hampir terjatuh
“aaaawwww” rintih Hee rin kemudian
Sosok yang berada tepat di depannya itu pun meminta maaf
“gwenchana? Hee rin-ah?”
‘eh? Dia tau namaku’ batin Hee rin kemudian
Ia menatap ke arah sosok itu , dan ternyata itu Yonghwa dan dua sosok di sebelahnya adalah Minhyuk dan Jonghyun
“kalian?” kaget Hee rin setalah melihat ketiganya
Terlebih Jungshin yang baru saja datang setelah mengejar Hee rin
“sedang apa kalian disini?” tanya Jungshin terbelalak
Ketiganya pun tersenyum evil kepada Jungshin
“sejak kapan ada dongsaeng yang berhasil penuh menipu Hyugnya” balas yonghwa Penuh arti
Jungshin masih tidak mengerti dengan ucapan Yong
“kami berhasil memboking 3 tiket sekaligus dengan mudah Jungshin-ssi” lanjut Jonghyun
“tidak mungkin .. tiket ini sangat susah di dapat” balas jungshin heran
“oh ya? Padahal tiket ini dijual bebas secara online” timpal Minhyuk percaya diri
“MWOYA!!”
“terima kekalahanmu , Lee Jungshin” ucap Minhyuk memasang tampang licik pada Jungshin
Lalu Yonghwa dengan cekatan menggenggam tanngan kanan Hee rin , dan Jonghyun langsung menyamber tangan kiri Hee rin
“Hee rin – ah , ayoo kita main lagi .. “ ajak Yonghwa seraya beranjak dari tempat itu , diikuti oleh jonghyun dan Minhyuk yang melambaikan tangannya ke arah Jungshin yang masih terbatu
Jungshin masih tidak percaya , rencananya menjadi berantakan karena kedatangan 3 orang makhluk itu
Rencana hari ini niatnya untuk membuat suatu kenangan indah untuk dirinya dan Hee rin .. tapi itu menjadi gagal total sekarang
“aaaahh jongmal babo gateun .. YA!! MINHYUK-AH , JONGHYUN, YONGHWA kalian akan segera mati ...”
*****
“Hee Rin-ah , makan telur dadar ini .. ini baik untukmu” pinta Jonghyun sambil menyodorkan sepotong telur dadar gulung untuk Hee rin
Hee rin menerimanya sambil sebelumnya menundukkan kepalanya untuk berterima kasih pada Jonghyun
Minhyuk dan Yonghwa memandangnya dengan senyuman
Sedangkan Jungshin sedang sibuk merapihkan payung kecil yang didirikannya tepat di tengah karpet , wajahnya masih menyun dan malah menatap Jonghyun dangan tatapan sinisnya
“itu Hee rin-ku , kau tidak berhak berlaku demikian padanya ..” dumelnya pelan
Yonghwa melirik pada Jungshin yang ketauan sedang ngedumelin mereka
“YA!! Jungshin-ah , kerjakan tugasmu dengan benar!! Kau tidak mau Hee rin terkena sengatan matahari ‘kan?” ancam Yonghwa tajam
“ne , arraso hyung” jawab Jungshin cepat
Hee rin segera menghentikan kunyahannya dan menatap Yonghwa dengan tampang memelas
“Oppa , aku tak apa terkena sengatan matahari .. sudahlah jangan berlebihan seperti itu ..” pinta Hee rin tulus
“ssstttuutt .. kau diam saja Hee rin-ssi , hyung sedang menghukum Jungshin yang telah berlaku curang pada kami “ jelas Minhyuk sambil meneguk cola kesukaannya
“ne , sudah sudah .. lebih baik cepat kau minum obatmu , ini!” tawar Jonghyun sambil memberikan sekeresek penuh obat-obatan untuk Hee rin
Yonghwa hanya mengangguk kecil sambil melipat kedua tanganya , sedangkan Jungshin masih manyun dan menggembungkan pipinya
*****
..5 hours latter..
“kita sudah bermain seharian .. ayo kita pulang sekarang “ ajak Jonghyun pasti
Hee rin memanyunkan bibirnya dan segera menggeleng cepat
“aniiya .. aku masih mau main lagi “ rengeknya kemudian
Yonghwa menundukkan kepalanya agar sejajar dengan wajah Hee rin
“kau sudah sangat lelah .. ini tidak baik untuk kesehatanmu” ucap Yonghwa sambil memegangi kepala Hee rin pelan
“benar , dari tadi aku perhatikan.. kau sering sekali berkeringat dan sesekali menahan sakit , lebih baik kita segera pulang “ lanjut Jungshin kemudian
Semua member mengiyakan perkataan Jungshin dan setuju untuk segeramembawa Hee rin pulang ke dorm
Sedangkan Hee rin masih keukeuh terhadap pendiriannya
Ia masih mau terus disini
Masih ada serentetan kegiatan yang ingin ia lakukan di tempat ini
Meskipun benar kata Jungshin , rasa sakit itu selalu datang secara tiba-tiba saat ia sedang mikmati semua kebahagiaan ini. Tapi satu yang pasti .. kebahagian mengalahkan itu semua
Hee rin berhasil menahan itu dengan sempurna , ya .. rasa sakitnya terkalahkan dengan rasa bahagianya sekarang
Ia masih belum mau pergi dari tempat ini , tempat yang untuk pertama kalinya ia mendapatkan kebahagiaan dan tersenyum lebar sepanjang hari
Hari yang mungkin akan ia knang semasa hidupnya
Hari ini
‘DDDEEEEGGG’
‘sakit’
Rasa sakit itu datang lagi
Hee rin mulai berkeringat dingin lagi
Tangannya gemetaran sesaat setelah rasa sakit itu meraja rela ke setiap penjuru laju darahnya
“oh tuhan .. kuatkan aku” rintihnya dalam hati
Wajahnya sedetik kemudian beubah menjadi pucat pasi
“kau kenapa?” tanya Minhyuk yang mengetahui perubahan ekspresi Hee rin
Hee rin menggeleng , mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk mengerakkan kepalanya yang jujur terasa berat
Sakit .. semua tubuhnya serasa remuk sehabis di hempaskan dari menara yang tingginya ratusan meter
“kau tidak sehat , lebih baik kita cepat pulang ..” ajak Yonghwa kemudian meraih tangan Hee rin
“oppa .. aku mohon..” Hee rin memohon dengan sangat pada keempat namja di depannya itu
“tapi ... aaasssshh..” Yonghwa tidak bisa menolak tatapan itu , ia pun membalik dan mengacak-acak rambutnya sendiri
“kau sakit parah .. Noona” kini Minhyuk ikut menyakinkan Hee rin
“ aku tak apa .. benar! Aku mohon Minhyuk-ssi “ mohon Hee rin lagi sambbil terus menggengam bajunya tanda ia sedang menahan sakit yang tiada tara yang sedang melanda tubuhnya itu
“oke .. oke .. kau boleh bermain lagi .. tapi hanya satu wahana saja , arrayo?” ucap Jungshin mengiyakan permintaan Hee ri
Hee rin berusaha tersenyum “ah .. gomawoyo oppa ..”
“aaassshh .. pada saat seperti ini , baru kau mau memanggilku dengan sebutan oppa .. ckckck” delik Jungshin sambil mengacak-acak rambut Hee rin
Hee rin hanya tersenyum simpul dan segera menuju ke wahana terakhirnya
“kau ingin naik apa?” tanya Minhyik penasaran
“itu!!” tunjuk Hee rin pelan
Kincir angin
“aaaahh .. itu sangat bagus , saat malam seperti ini memang sangat cocok menikmati wahana itu “ lanjut jungshin msambil mengangguk pelan
“choa , aku akan tunggu disini selagi kau menikmati permainan itu “ kata Yonghwa yang tidak ingin naik ke wahana tinggi itu
“aku juga ya .. aku agak lelah .___.v “ timpal Minhyuk ikutan ga mau ikutan
Hee rin mengangguk paham
Lalu kemudian Jungshin menepuk pundak Hee rin dengan pelan
“aku akan merekam kegiatan mu dari sini , okkay?” Jungshin mengangkat jempolnya tinggi-tinggi
“ya ya .. pergilah kalian semua , biar aku dan hee rin saja yang naik wahana ini “ lanjut Jonghyun sambil buru-buru menggengam tangan Hee rin dan segera mengantri ke dalam wahana
Jungshin mendekati Minhyuk dan Yonghwa yang sedang memandang kepergian sepasang orang itu dari jauh
“kenapa kalian tidak ikut naik?” tanya Jungshin kemudian
“aku? Sudah jelas ‘kan .. jangan pura-pura gak tau deh ..” Cerocos yonghwa sinis pada ucapan menyindir Jungshin
“ah ya .. aku mengerti kalau tentang itu , hahahaha” jungshin pun terkekeh pelan mengingat hyung tertuanya itu tak bisa berada di atas ketinggian berlama-lama
“nah , kalau kau bagaimana?” tanya yonghwa balik
“aku? Hahahaha aku gak naik hanya Cuma mau mendengar alasan kalian gak ikutan naik .. hahaha”
‘GUBRAK’
Yonghwa langsung melempar kaleng kosong di dekatnya kepada Jungshin
“iiissssshhhh ... baboya”
Jungshin pun meringis dan melirik tampang minhyuk yang masih melihat ke arah kepergian Hee rin dan Jonghyun yang sudah tak terlihat lagi itu
“minhyuk-ah , kau kenapa ? apa alasanmu tak ikut naik ke atas?” tanya Jungshin kemudian
Yonghwa pun memandang minhyuk dengan tatapan penasaran
“hhmm aku ..
Perasaanku tak enak “
“waeyo? “
Minhyuk menghela nafas beratnya “entahlah ..”
*****
“lihatlah itu Hee rin ah” tunjuk Jonghyun sambil menghentak-hentakkan jari telunjuknya pada kaca gondola Hee rin hanya diam
“aaahh .. pemandangan kota seol pada malam hari memang sangat indah ..walaupun sedang diguyur hujan , tatap saja menakjubkan” gidik Jonghyun masih terkagum-kagum melihat sehamparan lampu berkelap-kelip yang ada di bawahnya
Hee rin tersenyum simpul
Rasanya , pertahanannya selama ini akan berakhir
Ia tak kuat lagi menahan sakit yang tiada ada hentinya ini
Perlahan di raihnya tangan Jonghyun yang sedang menunjuk ke arah jendela gondola itu
Jonhyun kaget dan segera memandang ke arah wajah lesu Hee rin
“Waeyo? Kau sakit? Aaaahhh sudah kukira .. kau sedang sakit , ayo kita hentikan permainan ini .. aku akan ..”
Ucapan Jonhyun terhenti setelah ekspresi wajah Hee rin berubah makin pucat , tidak .. ini bukan pucat lagi .. warna auranya sama seperti mayat
Ah tidak , apa yang harus dilakukan Jonhyun kali ini?
“oppa ..” Hee rin akhirnya mengeluarkan suaranya , meski pelan dan lirih , toh itu sudah membuyarkan dugaan ngaco yang tersirat di pikiran jonghyun
“apa? Kau kenapa? Kau mau apa? Apa kau pusing? Kau sakit? Sebelah mana? Katakan padaku .. ayolah Hee rin-ah “ kini Jonghyun sudah mulai panik
“gomawoyo .. nae oppadeul” lanjut Hee rin sambil berusaha tersenyum
“untuk apa? Mengapa kau selalu berterimakasih padaku?”
“uhuk .. uhuk ..”
Hee rin hampir terjatuh karena batuknya , tapi kemuadian Jonghyun menahannya dan memeluknya
“untuk hari ini .. aku sangat senang uhuk ..”
Jonghyun makin memeluk Hee rin erat
“sudah , cukup jangan lanjutkan lagi .. kau sedang sakit, jangan buat dirimu menderita lagi “
Hee rin memandang Jonghyun lekat dan tersenyum sinis
“kau bersikap seperti itu ,seakan aku akan mati sekarang “ lanjutnya
Jonghyun diam saja dan terus memeluk Hee rin
Hee rin tersenyum dan menebarkan pandangannya ke jendela gondola
“kau mau dengar ceritaku tentang kehidupan ,oppa?”
Tanpa menunggu jawaban dari Jonghyun , Hee rin langsung melanjutkan omongannya
“kehidupan itu ..
Adalah tentang bertahan dan mempertahankan
Kehidupan itu adalah tentang sebuah permainan .. tentang sebuah drama kehidupan
Kau tahu? Sebenarnya kita semua adalah artis .. kita sedang memainkan pemeran kita masing-masing
Hhmmffh .. aku selalu tertawa jika mengingat hal itu”
“jangan paksakan dirimu .. hentikan ocehanmu” lanjut Jonghyun berharap Hee rin segera menuruti perkataannya
Tanpa mempedulikan ucapan jonghyun , hee rin terus mengoceh
“drama kehidupan itu , ada aturannya
Mereka yang menang adalah mereka yang sanggup mempertahankan kehidupan mereka , mereka yang kuat yang dicintai oleh tuhan
Dan suatu keterbaikkan untuk mereka yang gagal dalam hidup ini
Balasannya lebih kejam
MATI ..”
Jonghyun menutup telinganya “Hentikan itu semua Han Hee Rin .. aku akan berteriak dan segera memanggil petugas untuk menghentikan wahana ini , dan aku bisa langsung membawamu ke rumah sakit”
Hee rin tersenyum lagi
Kali ini ia memegangi dadanya yang berdenyut 2x lebih cepat dari biasanya
“a aku .. tak bisa menunggu selama itu , jonghyun-oppa”
Jonghyun memndang wajah pucat Hee rin dengan iba
“kenapa? Kau tidak suka menunggu? “ kini butiran kristal itu meluncur perlahan dari mata jonhyuun yang sudah mulai basah “bertahanlah demi kami ..”
“aaku .. akan selalu bersyukur untuk hari ini ..
Kalian membuatku tertawa
Kalian menjagaku dengan sangat baik ..
Tapi maaf .. untuk kali ini , aku tak bisa bertahan
Ini membuatku sangat tersiksa ..penyakit ini .. sudah menguasai 90% tubuhku
Aku tak bisa berontak apalagi menolaknya .. aku dikendalikan mereka
Jadi .. jangan salahkan aku jika aku ...”
“aku tak akan memaafkan mu kalau sampai kau meninggalkan kami , sekarang
Ingat itu Han Hee rin!!” bentak Jonghyun sambil terus memeluk Hee rin
Dari situ , Jonhyun dapat merasakan suhu tubuh Hee rin yang semakin lama semakin dingin
Detak jantungnya juga melemah setelah Hee rin terdiam beberapa saat
“Hee rin-ah” panggil Jonghyun panik
“hmm ..”
Jonghyun menghela nafas panjang “kau harus selalu menjawab panggilanku , arrayo?” pinta Jonghyun cemas
“mmm .. aku mau tidur sebentar” pinta Hee rin kemudian
Jonghyun hanya diam dan terus memperhatikan Hee rin yang perlahan menutup matanya
DEG
DEG
Jantungnya terasa semakin melemah
Jonghyun pun menggenggam tangan Hee rin dengan erat
DINGIN
Jonghyun semakin panik , air matanya benar-benar mengalir deras , apalagi saat ia melihat tangan Hee rin yang sedang di genggamnya perlahan terjatuh dengan sendirinya
“Hee rin – ah”
Tak urung ada jawaban, Jonhyun pun memanggil Yeoja itu lagi
“Hee rin-ah , jawab aku?” pinta Jonghyun yang sudah mulai panik
Ia pun mengguncang-guncangkan tubuh lunglai itu dengan kencang
“Hee rin – ah dengar aku? Aku sudah bilang ‘kan tadi , kau harus menjawab jika aku memanggilmu .. HEE RIN – AH !!!” seru Jonghyun yang sudah sangat depresi
Tubuh mungil itu masih saja diam terbatu , suhunya benar-benar sudah sangat dingin sekarang
“mana kehangatan itu? Mana rengekan kecil itu ? mana? Aku mau mendengarnya lagi .. bangun lah Hee rin-ah , aku akan menyanyikan lagu kesukaanmu lagi .. ayolah jangan buat aku panik begini , ini tidak lucu sama sekali
BANGUNLAH HAN HEE RIN ..”
.....
“kau dengar sesuatu , hyung?” tanya Jungshin tiba-tiba
Yonghwa menggeleng
Jungshin pun menanyakan pendapat Minhyuk , tapi Namja yang satu itu terlihat aneh , namum sedetik kemudian dari matanya mengeluarkan butiran air mata
Jungshin dan Yonghwa menjadi panik melihat perubahan Minhyuk tersebut
“Waeyo , minhyuk-ssi?” tanya Jungshin cemas
“apa kau sakit?” yonghwa memeriksa kening minhyuk dengan segera , tapi suhunya masih berada pada titik normal “kau kenapa?”
“noona .. telah mengucapkan salam perpisahannya “ ucap Minhyk lirih
“APA!!”
“noona? Siapa maksudmu? Siapa yang mau berpisah dengan siapa, hah? Katakan dengan benar” cerocos Jungshin
Ia sebenarnya sudah mengerti maksud minhyuk , ia hanya ingin memperjelas saja untuk memastikan kalau perkiraannya itu meleset
“Hee Rin ..” minhyuk menutup wajahnya segera dan terus menangis terisak disana
Jungshin yang shock langsung memegangi kerah baju minhyuk
“apa maksudmu , hah? Katakan yang benar? Kenapa kau bisa mengatakan ini secara tiab-tiba?” gelik jungshin masih ga bisa terima
Yonghwa yang sudah mulai bisa menangkap isyarat kata-kata minhyuk sudah mulai menangis dan setelah itu menghentikan perbuatan jungshin pada minhyuk
“sudahlah , hentikan itu .. kau tau kalau minhyuk punya sixsence .. dan ia sudah merasakannya sebelum Hee rin dan jonghyun menaiki wahana itu .. hentikan itu Jungshin-ssi” lerainya sambil terus terisak
Jungshin memundurkan langkahnya perlahan , tangannya masih membekap mulutnya
Kini ia pun mulai meneteskan air matanya deras
“aa .. aku belum mengucapkan apapun padanya ..
Aku belum memberikannya susmsum tulang belakang ku padanya ..
TUHAN ... MENGAPA KAU TEGA MENGAMBIL HEE RIN KAMI !!!
MENGAPA DI SAAT INI .. MENGAPA DI SAAT AKU TIDAK BERADA DI SAMPINGNYA ?”
Jungshin menangis hebat
Yonghwa dan minhyuk menghampirinya dan memeluknya bersamaan
Mereka pun menangis di tengah derasnya hujan malam itu
~ E N D ~
“kebahagian ini akan bertahan selamanya ..
Terimakash telah merawatku hingga saat terakhirku ..
Ini tidak adil untuk kalian ‘bukan? Aku pergi tanpa berkata apapun pada kalian
Keajaiban kalian telah memberikanku kekuatan ..
Itu benar ..sesuatu yang belum pernah terfikirkan dalam hidupku selama ini
Keajaiban
Kalian mengajarkanku untuk percaya pada ‘kata’ itu
Sungguh aneh , suatu kekuatan yang memberikanku tekad untuk terus bertahan hidup
Ini nyata .. kalian memberikan itu semua padaku
Namun , inilah batas kemampuan terakhirku
Aku tak bisa bertahan melawan ini semua ..
Sungguh maaf ..
Maaf membuat kalian harus berurusan dengan ku dan penyakitku ini
Hari ini ..
Sangat berterimakasih pada kalian ..
Kini , aku yang akan memberikan cintaku untuk kalian ..
Aku .. akan terus mengawasi kalian dari tempatku sekarang
Untuk kali ini , biarkan aku yang mengawasi kalian .. menjaga kalian dari atas sini
Biarkan aku membalas cinta kalian padaku ..
Aku akan berusaha membuat keajaiban untuk kalian
Menjadi Blue Voice adalah sebuah anugrah
SARANGHAEYO .. “