LOVE TASTE 3
Main Cast :
GO (mblaq) as Kim Dong Gun
Lee Sung Min (Super Junior) as Park In Jun
All Fiction Cast
Note : typo(s) are sorry *bow*
..Hara POV..
Aku masih belum percaya dengan sosok yang ada di hadapanku. Sesekali aku mengigit lidahku sendiri – merasakan kesadaran diriku , jangan-jangan aku sedang bermimpi? Tapi , AAWW .. sakit . aku menyadarkan fikiranku kalau ini semua nyata .. Dong Gun memang benar-benar sedang berdiri di hadapanku.
Dia .. walaupun berpenampilan seperti itu – memakai dasi dan setelan formal , aku pasti bisa mengenalinya . sebab aura Dong Gun sangat berbeda dengan orang lain , dia mempunyai kharismatik yang dingin – dan itu jarang aku temui pada sosok orang lain
Aku masih menganga , tercengang dengan kemunculan Dong Gun di sini , Seoul – kantor ku
Nona Ryu-ah dan sekertarisnya pun melongo memandangi reaksiku , sedangkan Dong Gun bersikap datar padaku – seolah tidak ada hal yang ingin ia katakan padaku
“Dong Gun-ah ...” seru ku lagi memanggil namanya
Dong Gun terdiam , tidak ada ekspresi terkejut yang ku harapkan darinya – setidaknya .. sapalah aku , kenapa hanya diam saja ?
Nona Ryu akhirnya membuka mulut melihat suasana ini “ahh .. mianhae nona, apa kau mengenal Joon Ki – ssi ?” tanya nona Ryu padaku
Apa ?
Aku terkejut mendengar perkataan nona Ryu-ah , sontak aku langsung menatapnya dengan tatapan bingung
Apa maksudnya ? Joon Ki ??!! siapa??
Jelas-jelas nama namja ini adalah Dong Gun ! siapa yang sedang ia bicarakan ?
“ .. Joon Ki ??!!” aku mengulangi perkataan nona Ryu
Sedetik kemudian aku menatap Dong Gun yang kini menatapku – tatapannya lurus ke hadapanku , tapi .. mengapa ia tidak mengatakan sesuatu ??
Nona Ryu terkekeh dan menghampiri Dong Gun sambil menepuk bahu lengannya – akrab
“ya .. Lee Joon Ki ini memang seorang playboy , aku tak terkejut jika kau mengenalnya .. ha ha ha” tawanya seakan ia sering menemui situasi seperti ini.
Aku makin tak mengerti dengan keadaan ini
Lee Joon Ki ? siapa ?
Nama orang ini Kim Dong Gun , temanku di Goseong
Ekspresiku masih sangat shock . tapi nona Ryu dengan akrabnya masih menimpali candaan pada dong gun
“YA !! lihat .. ini mantan pacarmu yang keberapa , huh?? Kau ini benar-benar seorang playboy .. napeun” candanya sambil mengacak-acak rambut Dong Gun
Aku menatapnya lebih dalam , ku mohon katakan kau adalah Dong Gun .. katakanlah
“Molla .. aku tidak mengenalnya ..” ucap Dong Gun santai
JLEB !!
Serasa ada sembilah duri yang menancap di jantungku . sakit
Dia tidak mengenalku ? atau pura-pura tidak mengenalku?
Apa aku salah orang ?? mana mungkin – hanya seorang Kim Dong Gun yang berani menatapku seperti ini
Dia boleh berbohong tentang namanya , tapi tidak untuk tatapannya
Aku menyiritkan alisku
Sedangkan Dong Gun berpamitan dengan nona Ryu dan segera pergi meninggalkan ruangan ini
sebelumnya ,ia menatapku tajam dan menyenggol bahu ku pelan
Aroma nya masih sama ..
Aroma yang kucium saat di Goseong bersamanya
Mengapa ia berbohong ?
Dong Gun –ah
Aku hendak berbalik dan mengejarnya , tapi Nona Ryu –ah memanggiku dan menanyakan keperluanku
Ah , aku hampir lupa soal maksud sebenarnya aku disini
“maaf , nona .. kemarin aku menemukan kartu tanda pengenalmu .. maaf karena aku lama mengembalikannya” aku memberikan kartu itu padanya
Terlihat , nona Ryu sangat terkejut mendapatkan barangnya yang hilang telah ditemukan
Dia tersenyum dan menatap kartu tanda identitas itu dengan riang
“wuaaahh .. gomawoyo nona!! Aku mencarinya selama ini” serunya terkekeh
Aku pun ikut tersenyum dan menunduk hormat
Setelah urusanku selesai , aku pun buru-buru berpamitan dengannya. Namun , nona cantik itu menahanku pergi dan mengajakku bercengkrama dahulu di ruang kerjanya
Hmm .. sebenarnya aku ingin segera mengejar kepergian Dong Gun – namun aku memang tidak pernah bisa menolak permintaan dari seseorang , aku pun mau tak mau harus menerima jamuan dari nona Ryu.
Nona Ryu mempersilahkan aku masuk ke dalam ruangannya yang minimalis , sesaat kemudian ia memanggil sekertarisnya untuk membuatkan minuman dingin untukku
Aku hanya tersenyum mnerima perlakuan baikknya itu
Dua cangkir kopi yang sudah tidak ada isinya - kulihat masih tertera di meja tamu di depanku - ruangan nona Ryu-ah
Apa tadi , nona Ryu dan Dong Gun yang meminumnya ?
Seperti apa hubungan mereka ?
Mengapa Dong Gun bisa mengenalnya ?
Terlebih , yang membuatku bingung .. mengapa ia BERBOHONG
~aahh aku benar-benar dibuat pusing dengan kejadian 5 menit barusan itu
Tak lama , nona Ryu terduduk di depanku sambil tersenyum “minuman mu akan segera di antar” ucapnya ramah
“tak usah repot-repot , nona” jawabku merasa terbebani
Nona cantik itu mengibaskan tangannya pelan “aniya , kau santai saja .. nona .. emm..” Ryu membuat kode yang mengisyaratkan kalau dia belum mengetahui namaku
Oh iya , memang sedari tadi aku belum menyebutkan namaku
“Jung Hara imnida ..” jawabku sopan
“Hara-ssi ..” serunya hangat sambil terkekeh manis
Aku termanggut nona ini mempunyai kepribadian yang hangat dan baik , pantas saja Dong Gun akrab dengannya
“terima kasih sekali lagi , Hara-ssi .. aku benar-benar kelimpungan mencari ID-card ini , hahaha untung saja kau menemukannya” katanya , kembali menyinggung soal tanda pengenal yang baru ku berikan padanya
“~ne , maaf sekali lagi karena aku tak langsung mengembalikannya .. saat itu aku ..”
“Gwenchanayo .. yang penting , katu ini sudah di tanganku sekarang” ucapnya senang , sambil memakai kembali kartu tersebut.
Aku lagi-lagi tersenyum
“dimana kau menemukannya?” tanyanya kemudian
“di ruang audisi penerimaan karyawan baru , saat itu tidak sengaja kita berdua saling bertabrakan dan kartu itu terjatuh ..” jelasku
Nona Ryu berusaha mengingat-ingat kejadian itu “keurae ?? ah aku memang teledor , maafkan aku .. Hara-ssi” ucapnya merendah
Aku termanggut dan mengusap kepalaku , sambil sesekali merapihkan tatan rambutku
Namun tak lama , nona Ryu kembali berdecak “aahh .. apa berarti , kau adalah salah satu dari karyawan baru itu ?” tanyanya kemudian
“ne , benar nona ..” jawabku sopan
Nona Ryu agak canggung dengan suasana ini , ia pun mendekatkan duduknya ke depanku “kurasa umur kita tidak berbeda jauh , panggil saja aku dengan ‘RYU’ (riyu) ..” pintanya agar terlihat lebih akrab
aku pun mengagguk “ne , nona .. eh .. Riyu-ssi ..” sebutku mengkarifikasi
Riyu memang seorang yang cepat akrab dengan orang asing , sosoknya yang seperti model ini juga mendukung kecantikannya – dengan balutan baju kerja yang minimalis , kurasa dia sangat manis
Ingin sekali saat ini ku tanyakan tentang Dong Gun padanya , tapi mulutku kaku
Entah kenapa , aku tak sanggup mendengarnya dari mulut orang lain.
Aku ingin mengetahui alasan yang sebenarnya dari Dong Gun sendiri
Tak banyak yang ku perbincangkan dengan Riyu . kebanyakan – nona cantik ini yang bertanya-tanya padaku
Misalnya tentang pekerjaanku sebelum ini, tempat tinggalku dan dia menyuruhku agar menjadi teman akrabnya suatu hari nanti , menemuinya jika aku sedang banyak masalah
Hmmm .. sungguh gadis yang baik ^^
..Hara POV end..
*****
Hara keluar dari kantornya pukul 17.00 PM
Langit sudah mulai menggelap , hal yang pertama ia lakukan adalah menelpon Min Ji – ya , tentu saja untuk mendengarkan kabar penyakitnya
“yeoboseo .. Min Ji-ah , apa penyakitmu kambuh lagi?” tanya hara setelah sambungan tersambung “aku baru pulang , apa kau mau menitipkan sesuatu?”
“oh .. kau sudah pulang .. hahaha , kenapa cepat sekali ? tidak usah , aku tidak ingin apa-apa .. sudah ya”
‘CLEK’
Telfon terputus
Hara tercengang seketika
“Hah .... apa yang mengangkat telfon itu Min JI ?? ... ah masa? Aku pasti salah dengar atau .... telah terjadi sesuatu padanya ?? aku harus segera pulang !!” decak Hara tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar barusan.
Hara pun mempercepat langkah kakinya agar segera sampai ke rumah lebih cepat
‘tidak ada bentakan .. tidak ada perintah yang biasanya dia lakukan padaku’ batin Hara yang heran mendapat jawaban seperti tadi di telfon
*****
..24 minutes latter ..
Hara menaiki sebuah lift yang membawanya untuk lebih cepat sampai ke lantai appartementnya , tangannya dengan sigap menekan tombol 43st pada bagian yang di tuju
‘TING’
Pintu lift terbuka , Hara langsung berlari untuk sampai ke pintu rumahnya , letaknya memang tidak terlalu jauh dari tempat Lift – sekitar 5 sampai 6 kamar
dengan beberpa lari-lari kecil sudah terlihat pintu dengan nomor 609 – rumahnya
Terbuka
Pintu rumahnya sudah terbuka sebelum hara hendak memencet password pintu pada navigasi
Hara semakin panik
Ia pun buru-buru masuk untuk melihat apa yang terjadi di dalam – pada Min Ji
Wajahnya sudah mulai berubah memucat , tatkala ia panik memastikan nasib adiknya yang sedang sakit itu
“ahh .. kau sudah pulang !!” seru Min Ji ramah pada Hara saat ia berhasil masuk dengan langkah terburu
Hara terdiam menatap Min Ji , namun kepanikkannya itu mereda setelah ia melihat sosok yang kini tengah duduk di samping Min Ji .
In Jun
Pantas saja , Min Ji bersikap ramah pada Hara !! ternyataa ..
“Kau sudah pulang ?” sapa In Jun tak kalah ramah sambil berdiri sopan
Hara hanya tersenyum kecut , kemudian menatap Min Ji untuk mengamati ekspresinya
Dasar bodoh !! kenapa kau pulang secepat ini , hah!!
Itulah gambaran ekspresi Min Ji saat ini – berharap Hara meninggalkannya lebih lama berduaan dengan In Jun
Hara mengerti itu , ia pun berpamitan hendak masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian
“beristirahatlah .. unnie !!” suruh Min Ji yang berpura-pura perhatian pada Hara
‘CLEK’
Hara masuk kekamarnya dengan perasaan muak
“lagi-lagi ia ber-akting .. cish ..” dumelnya kesal
“sejak kapan ia memanggilku ‘UNNIE’ ???!!” runtuknya , kali ini ia melampar keras tas nya ke bangku dekat pintu kamarnya
Kemudian , ia menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur empuk miliknya
Membiarkan tubuhnya relax sejenak , sehabis seharian bekerja
Kerja – Kantor ??
Kantor??? mengingatkan Hara - kembali pada pertemuannya dengan Dong Gun
Kali ini ia membawa moment pertemuannya itu ke dalam ingatannya , kembali mengingat tingkah Dong Gun yang saat itu mengacuhkannya ..
“Molla .. aku tidak mengenalnya ..”
Kata-kata itu terus terngiang di telinga Hara
Hara berusaha melupakannya , dan menanggapinya dengan pikiran yang positif – tapi tidak bisa !!
Kim Dong Gun adalah teman sedesanya dulu
Selalu melindungi Hara kapan saja – dimana saja
Bahkan , jika dipikir – hanya Dong Gun dan ayah Hara sajalah yang baik padanya
Mengapa saat itu , ia berbohong pada Riyu ?
Apa dia menyukai Riyu ? tapi .. kenapa harus Hara ?? kenapa dia harus berbohong di depan Hara ??
Hara memijat sedikit keningnya , kemudian memejamkan matanya
Berusaha melupakan kejadian tidak terduga itu , namun kini pikirannya terbawa jauhh .. saat ia masih duduk di kelas 2 SMA dulu
Flashback
Hara membawa beberapa ember penuh air . hari ini adalah jadwal nya piket
Awalnya , Hara berjalan biasa saja , tapi
Tiba-tiba dari arah samping , terhempas sebuah bola sepak yang terlempar tepat mengarah padanya
Hara terkejut namun ia tidak bisa mengelak lagi
Bola itu meluncur begitu cepat
Namun , beruntung .. bola bulat itu tidak mengenai Hara – hanya keterkejutan Hara membuat air yang berada di ember bawaannya itu terjatuh
Beberapa teman Hara berhamburan untuk melihat kejadian itu , namun tidak ada satu pun yang menolong Hara – mungkin karena mereka mengenal Hara sebagai anak dari pemilik perusahaan Jung , perusahaan ilegal , namun juga tempat orang tua mereka bekerja
Mereka semua hanya terpaku memandangi keadaan Hara yang sedang kesusahan
Lalu , taklama Dong Gun datang sambil membawa sebuah jaket untuk menutupi baju Hara yang basah terkena cipratan air
Hara terpelongo melihat kepedulian Dong Gun
Dan mulai saat itu lah mereka berteman
Beberapa hari berlalu ..
Hara yang semakin akrab dengan Dong Gun menimbulkan kecemburuan berlebih kepada beberapa ‘pengagum rahasia Dong Gun’
Mereka berusaha mencelakai Hara karena Hara dituduh telah merebut Dong Gun dari mereka
Sebelumnya , Hara adalah seorang cewek cuek yang sama sekali tidak tahu kalau Dong Gun adalah salah satu siswa yang mepunyai beberapa fans – khususnya fans cewek fanatik.
Pagi itu – Hara di seret menuju sebuah gudang tempat beberapa barang keperluan festival olah raga di taruh , ya tentu saja , gudang ini tidak akan di buka jika sekolah sedang tidak mengadakan acara festival
Hara yang memang acuh , bersikap biasa saja saat cewek-cewek yang sedang terbakar api cemburu itu membawanya ke tempat kotor seperti ini
“apa yang kalian inginkan ?” tanya Hara yang sudah di kepung beberapa orang di kanan dan kirinya
Salah satu yeoja tersenyum , diikuti oleh ratapan iblis dari beberapa orang lainnya
“Kau .. gadis busuk !!! berani-beraninya kau menggoda Dong Gun –oppa kami !!” tusuk seorang yeoja berambut keriting penuh make up
Seorang lainnya mengambil beberapa kayu panjang besar dan di angkat , seakan ia hendak segera menampar pipi Hara dengan benda itu
“dong gun dan aku hanya berteman ..” bela Hara datar
Kini , salah satu diantara mereka menyentuh dagu Hara , dan menegakkannya paksa
“TEMAN !! .. kau selalu menempel pada Dong Gun .. kau sebut itu Teman !!??” bentak orang itu sambil memperlihatkan urat kesal di wajahnya “kau lebih pantas disebut sebagai .. PENGGODA” lanjutnya sangar
Hara memalingkan wajahnya yang di sentuh paksa oleh gadis beringasan itu , sesekali ia mengusap pipinya yang agak memerah – tapi kemudian ia memberanikan diri membalas cemooh gadis-gadis di depannya itu
“apa kau sudah selesai? kau hanya ingin menghinaku ? hina saja aku .. sepuas kalian ..” kata Hara dingin.
Gadis ini memang tak mempunyai rasa takut , Jung Hara – sudah didik untuk tidak takut pada siapapun sejak kecil , kecuali tuhan .. alasan lainnya tidak dapat ia terima
Yeoja berambut pendek itu sudah geram , tangannya yang gatal sudah tidak bisa ia tahan lagi
Ia pun melayangkan jurus andalannya
‘PLAK’
Tamparan itu pun melayang tepat mengenai pipi mulus Hara
Keras sekali
Hara tersungkur karena tamparan itu
Tangannya mulai meraba ke arah tepi bibirnya
Darah
Tamparan itu membuat bibir Hara berdarah
Hara ingin melawan , tapi hatinya tidak mengizinkan tindakan pembalasan itu – akhirnya , diam adalah salah satu cara terbaik bagi Hara saat ini
Sesekali Hara mulai mendengar tawa kesenangan dari wanita-wanita itu , kesakitan pada pippi Hara membuatnya melupakan sejenak keberadaan gadis berandal itu , kepalanya mulai pusing
Sedikt demi sedikit , Hara pun terbangun dari duduknya
Tapi , lagi-lagi .. seorang dari mereka tidak mengizinkan hal itu
Dia menginjak betis Hara dengan keras , sontak membuat Hara berteriak kesakitan
“YAAAA!!”
Ini penganiyayaan
Hara harus membela diri
Dan sekarang , sebilah kayu panjang terpampang tepat di hadapannya – seperti ingin sekali di pecutkan pada tubuh mungil Hara
Gadis yang memenggang kayu itu sudah tertawa evil pada Hara “saat benda ini meninggalkan bekas pada tubuh mulusmu itu .. apa kau berani menampakkan wajahmu lagi di depan Dong Gun , Hah??” ancamnya terus terang
Hara mulai menggidik ketakutan , pasalnya .. posisinya saat ini sudah tidak memungkinkannya untuk berkutik . Hara sudah terpojokkan
“apa kau tidak ingin mengucapkan salam perpisahan ??” tanya seorang lainnya
Hara hanya diam , keringat dingin mulai menjalar ke seluruh tubuhnya
Gadis itu mulai menggerakkan kayu itu kebelakang
Hara hampir mengeluarkan seluruh bola matanya , saat kayu penuh dengan paku itu segera di arahkan ke tubuhnya
Hara menutup matanya
Namun , ia tidak merasakan pukulan itu
Waktu terasa berhenti
“Dong Gun ..” seru gadis-gadis itu pelan
Perlahan , Hara pun mulai membuka matanya
Betapa tercengannya dia saat melihat sosok yang tengah menahan kayu itu untuk menyelamatkannya adalah Kim Dong Gun
‘TES’
bercak darah mulai merambat dari pergelangan tangan Dong Gun
“kyaaa..” teriak gadis brengsek itu
mereka pun buru-buru pergi meninggalkan Hara dan Dong Gun.
Hara masih terbengong – namun sedetik kemudian Hara beranjak untuk melihat luka di tangan Dong Gun
“Gwenchanayo ?” tanya Hara khawatir
Namun , tak ada jawaban dari Dong Gun
“Dong Gun – ah , apa kau baik-baik saja , huh?? Jawab aku !! mana yang sakit ?” Hara melepaskan kayu itu dari tangan Dong Gun
Dong Gun mulai menatap Hara dalam
“Dong Gun ..”
‘GYUUT’
Dong Gun tiba-tiba membawa Hara ke dalam pelukannya
Demi Kacamata nobita (?) Hara terkejut bukan main , ia ingin meronta – tapi tangan Dong Gun sedang terluka , ia takut akan lebih menyakiti Dong Gun
“wa ...waeyo?” tanya Hara terbata
“apa mereka menyakitimu ?” akhirnya , sepatah kalimat keluar juga dari mulut Dong Gun
“huh .. eeuung , tidak .. mereka sama sekali tidak menyakitiku ..” jawab Hara agak berbohong
“bagaimana dengan kakimu ?”
“tanganmu lebih meng-khawatirkan?” Hara mulai memberanikan diri melepas pelukan Dong Gun
Terlihat noda darah menempel pada rambut Hara “ayo .. kita bersihkan lukamu” ajak Hara kemudian
Dong Gun menahan langkah Hara “tidak usah , ini akan segera sembuh” ucapnya sambil merogoh saku celananya , mengambil sebuah saputangan dan mengikatkannya pada luka di tangannya
Hara melihatnya dengan tatapan iba
“mereka tidak menyukaiku berteman denganmu , sepertinya kita harus jaga jarak ..” kata Hara membuka topik
Dong Gun hanya terkekeh pelan “mereka siapa? Berani menyuruhmu menjauh dariku ..” ucapnya dengan senyum memaksa
“aku hanya tidak ingin ada yang terluka , menjaga jarak adalah cara yang terbaik .. toh yang penting kita masih berteman ..” kini Hara mencoba meyakinkan Dong Gun
“Shireo!!” geleng Dong Gun santai
“oo.. wae ?? kenapa kau begitu keras kepala ?? kenapa?” desis Hara bingung
“kalau aku menjaga jarak denganmu , aku takut kau tidak dapat berdiri nantinya !” cibir Dong Gun pasti
“apa maksudmu?” runtuk Hara kesal
“aniyo ..”
“cish ...” Hara mulai geregetan dengan sikap Dong Gun “pokoknya kita harus jaga jarak” Lanjut Hara pasti
“terserah .. aku akan tetap menjagamu dari belakang”
DEG
Hara terdiam sesaat mendengar pernyataan Dong Gun barusan
“hah .. ap .. apa maksudmu?” tanya Hara terbata
Dong Gun menatap Hara , lagi-lagi tatapan matanya sangat dalam
Kemudian ia melangkah , makin mendekati Hara lebih dekat
Saat jarak mereka hanya tinggal 10 cm lagi , Dong Gun kemudian terkekeh
“apa kau tidak tahu .. mengapa aku seperti ini?? mati-matian melindungimu .. apa kau tak tahu alasannya” tanya Dong Gun kemudian
Hara memundurkan kepalanya , ia makin salah tingkah ditatap Dong Gun sedekat ini
Hara hanya bisa menggeleng , sesuai dengan perintah otaknya
Dong Gun tersenyum , senyum yang membuat jantung Hara berdetak kencang
“karena ... aku tertarik padamu ..”
Hara membelalakkan matanya . kaget
Flashback end
*****
Hara menepak-nepakkan kepalanya kencang
“babo .. babo !! itu cerita lama !! kenapa masih kau ingat , huh?? Hara-ya!! Kau harus sadar..” Runtuk Hara
Angannya mulai melarangnya untuk mengingat kejadian tempo dulu itu
Tapi , Hara sepertinya masih ingin menikmati masa itu
Masa-masa saat Dong Gun masih setia melindunginya ..
Tidak seperti sekarang ..
“hhhmmm ...” Hara menghembuskan nafas beratnya
Namun kemudian , ketukan pintu membuatnya terperanjat kaget
“nuguseyo?” seru Hara sambil beranjak membuka pintu
‘CKLEK’
Senyuman In Jun terpampang di depan kamar Hara , begitu gadis mungil itu membukakan pintu kamarnya
Hara hampir kaget kembali , saat mendapati jaraknya dengan In Jun sangat dekat
“In Jun-ssi !!” serunya
In Jun meletakkan jari telunjuknya di ujung bibir Hara , tanda ia tak boleh mengeluarkan suaranya lebih lanjut.
Hara bingung , namun gelagak In Jun mengisyaratkan kalau Min Ji sedang tertidur di ruang tamu , dan ini adalah kesempatan mereka untuk mengobrol bebas
Hara mengangguk , paham
Detik selanjutnya, In Jun menarik pergelangan tangan Hara untuk pergi ke tampat yang lebih aman – Hara tidak bisa berkutik
In Jun ternyata mengajak Hara ke taman - di bawah appartemen mereka
Tempatnya sangat indah dan menenangkan. dengan adanya kolam ikan yang memancarkan suara bergemerecik dan beberapa pohon rindang yang asri.. Hara sangat menyukainya
“aku tidak tahu , kalau disini ada taman seindah ini” seru Hara kagum
In Jun tersenyum memandang Hara senang “beruntung ‘kan? Aku mengajakmu kesini” katanya , berasa berjasa telah menunjukan taman ini pada Hara
Hara hanya tersenyum dan terkadang kembali ke dalam lamunannya
Ya , ada yang masih mengganjal di pikiran Hara sampai saat ini
In Jun menyadari ekspresi Hara yang tidak biasanya , ia pun agak sedih dan mulai mencoba menghibur Hara.
“kau tahu .. beberapa orang yang datang kesini dengan pasangannya, akan menjalin hubungan dalam waktu yang lama ..” kata In Jun membuka topik
Ia berbalik dan duduk manis di sebuah ayunan mungil di dekat Hara.
Hara menerawang sebentar
“hmm .. aku bukan pasanganmu , jadi kau tidak perlu khawatir” jawab Hara cuek.
In Jun tersenyum simpul
“arraseo .. sepertinya kau lebih suka jika aku berhubungan dengan Min Ji ..” lanjut In Jun yang langsung membuat Hara menghentikan aktivitasnya.
Hara kini yang membalik dan menatap In Jun dengan serius “kau menyukainya ..??”
“siapa ?”
“Min Ji ... Min Ji adikku? Kau menyukai dia?” tanya Hara penasaran
Kini In Jun benar-benar mau membuat Hara penasaran lebih lama , ia membuat gerakan yang menandakan kalau dirinya benar-benar harus berfikir keras
“katakan ..” paksa Hara penasaran
In Jun pun terkekeh “kkkk .... kau sangat ketakutan, lihat wajah mu itu hahahaaa” serunya terbahak
Hara hanya memanyunkan bibirnya saja , kemudian ikut tertawa karena geli melihat tingkah In Jun yang menertawainya sedemikian puas.
“hentikan itu ... YA!! Park In Jun ..” celoteh Hara sambil tertawa
In Jun melihat Hara tertawa , kemudian tersenyum dan mulai memandangi senyuman Hara
“kau lebih cantik jika tersenyum ...”
DEG!
Hara terpaku mendengar ucapan In Jun, kemudian bersikap biasa dengan muka merona
“ak .. aku memang cantik .. ibuku selalu berkata demikian padaku” jawab Hara tidak rendah hati
In Jun mengangguk
“tapi ... saat Min Ji memasuki keluarga kami , semua orang berfikir kalau Min Ji-lah yang paling cantik – aku mengerti itu” Hara merapihkan poni nya
Namja berwajah cute itu masih menyimak cerita Hara dengan tenang
“kau pasti sudah mendengar ini dari Min Ji ‘kan? Bahwa aku adalah kakak tirinya ..”
In Jun mengangguk “cerita tetang keluargamu seprtinya sangat rumit tapi kalian berdua bisa menjalaninya dengan lancar, aku menghargai itu” senyum In Jun lagi
*duh sungmin hobi banget senyum nih*
“aku diajari untuk tidak takut terhadap dunia , kehidupan harus dijalani ..yang membuatku kuat – walaupun aku sendirian tapi aku masih punya tekad dan impian . dengan keyakinan yang aku miliki , aku yakin .. satu saat aku bisa menggengam dunia dengan tangaku sendiri ..
walaupun kau perempuan .. kau pasti bisa , walau banyak keterbatasan yang menghadang , percayalah keterbatasan itulah kekuatanmu sebenarnya
ayahku selalu memberiku nasehat seperti itu padaku” Kata Hara pasti
In Jun ‘agak’ bereaksi ketika Hara menyebutkan kata ayahnya barusan , tapi niat itu tertahan dan cowok rambut pendek ini pun langsung menimpali ucapan Hara
“ajaran ayahmu itu bagus juga ..”
“terima kasih”
In Jun terbangun dari duduknya dan mendekati Hara
“apa kau lapar?”
*****
..30 minutes latter..
“apa tidak ada restoran enak lagi selain di tempat ini?” Bisik Hara pelan pada In Jun yang sudah duduk manis di depannya.
“kenapa? Kau tidak suka?”
“bu .. bukan begitu .. ini terlalu mewah untuk sebuah makan malam biasa” ucap Hara sambil celingukan mengamati betapa megahnya restoran yang ia datangi ini
Restoran bintang lima yang penuh dengan orang-orang glamour
Restoran yang biasa Min Ji datangi untuk sekedar memesan steak saja , restoran ini benar-benar bukan tipe Hara
“jika kau tidak suka , ayo .. kita pindah !” ajak In Jun sambil hendak beranjak dari duduknya
Baru saja Hara ingin mengangkat tangannya untuk menolak ajakan In Jun , namun kemudian saat itu pula beberapa gerombolan orang-orang penting memasuki restoran dan duduk tepat 2 meja di sebelah meja Hara
In Jun memperhatikan grombolan itu , Hara pun mau tak mau ikut memperhatikannya
Dan ‘TARAM’
ITU DONG GUN!!
Mata Hara terbelalak melihat sosok yang tengah memakai jas hitam rapih itu , bersama dengan orang-orang penting lainnya .. ia berbaur , seakan itu memang dunianya
Hara tak habis pikir dengan apa yang baru saja ia lihat
Sebenarnya apa yang terjadi ? batinnya bingung
Hara menyiritkan alisnya
“kau kenapa?” tanya In Jun yang menangkap ekspresi Hara yang tidak biasa “kau benar-benar tidak nyaman dengan restoran ini? .. kalau begitu kita cari restoran lain saja” ajak In Jun sambil berdiri
“ah ... aniyo .. tak apa , aku .. hanya ..”
“tak apa , mari kita cari restoran lain!” In Jun menarik tangan Hara , tapi Hara menahan tangannya
Sontak keributan ini menyita perhatian di restoran itu
“duduklah . kita ditatap banyak orang ..” bisik Hara pelan
Hara mencoba menundukkan kepalanya dan kembali melirik ke bangku Dong Gun
ASTAGA!! Dong Gun sedang menatapnya , ia menemukan Hara !!
Oh bukan !! tatapan Dong Gun lebih tertuju pada rekatan tangan Hara dan In Jun yang saling berpegangan XD ... *kyaaaa*
Hara mencoba untuk melepaskan tangan nya dengan In Jun
In Jun kaget tapi kemudian duduk lagi di bangkunya
“gwenchana ...?” kini In Jun menatap Hara penuh kekhawatiran
“oo ... ah ne , nee aku baik-baik saja ..” Hara agak gugup dan berharap ini semua cepat berakhir
****
“Maaf atas kejadian di restoran barusan” ucap In Jun tulus dalam perjalanan pulang mereka
Hara masih terbengong , ia masih merekam ulang setiap ekspresi Dong Gun padanya saat itu.
Sedangkan In Jun berusaha menyadarkan lamunan Hara dengan menggoyang-goyangkan tubuh Hara
“Hara-ya ... kau tidak marah padaku ‘kan?” cerocos In Jun yang masih menunggu jawaban Hara
Hara memegang kepalanya yang mulai pusing karena In Jun
“YA!!!” Hara menjerit dan itu membuat In Jun berhenti menggoyangkan Hara
“ups .. mian” :p
“aku tidak apa-apa , kau tidak perlu khawatir ..” jelas Hara meyakinkan In Jun
“tapi kau bersikap aneh selama di restoran tadi ..”
“it .. itu karna ... emm aku ... aku tidak bisa menjelaskannya padamu” gagap Hara salah tingkah
In Jun tersenyum licik , kali ini ia mendepani Hara dan membuat Hara menghentikan langkahnya
“aku tahu alasannya ...”
Hara membulatkan matanya , kaget
Jangan-jangan In Jun melihat Dong Gun? Batin Hara , panik
“apa ??” tanya Hara kemudian
“Kau ...” In Jun mendekatkan wajahnya ke hadapan Hara , Hara hanya bisa pasrah menunggu lanjutan kata-kata In Jun
“Kau pasti grogi makan bersamaku .. iya ‘kan? “ katanya , dengan sejuta PD sambil mengedipkan matanya
“hah? Apa?.... PUHAHAHAHA...”
Hara reflek tertawa mendengar pernyataan ‘ngaco’ dari In Jun
In Jun memasang tampang aegyo nya yang semakin membuat Hara tertawa lepas
“kau pintar membuatku tertawa ... hahahaha” ucap Hara sambil memegangi perutnya
“karena aku menyukai Hara yang tertawa ..” balas In Jun santai
Hara tidak mendengarnya , dia masih menyetabilkan tawanya yang meledak ledak
“hahaha .. kau tahu , hari ini banyak kejutan yang membuatku bingung , aku tidak tahu ini benar atau tidak , tapi hal ini membuatku tidak nyaman . tapi kemudian kau datang , dan membuatku melupakan hal itu .. aku sungguh berterimakasih padamu” ucap Hara tulus
“benar kah? Jadi kau memanfaatkan ku?”
Hara menyilangkan kedua tangannya “bukan begitu .. maksudnya ...”
In Jun tersenyum , kali ini sambil memamerkan gigi nya yang rapih
“arrayo .. aku siap ‘dimanfaatkan’ jika kau menyukai itu hehe”
Hara hanya melirik In Jun “kau ini ... sebenarnya siapa?” tanya Hara kemudian
“aku .. Park In Jun, kenapa? Kau masih meragukan itu? Kkk ..”
“ah , tentu .. lupakan itu dan ... terima kasih untuk makan malamnya” Hara sudah sampai di pintu apartementnya , dan kini ia berniat pamit pada In Jun “aku masuk duluan ..”
Sebelum Hara menutup pintu rumahnya , In Jun memanggilnya
“Hara-Ya ...” seru In Jun
“soal kau atau Min Ji yang paling cantik , aku akan tetap berpendapat kalau kau lah yang tercantik ..” lanjut In Jun sembari mengedipkan matanya
Hara hanya tersenyum dan menutup pintunya
“penggombal” seru Hara dari dalam
****
..In Jun’s apartement..
Cowok imut ini mempunyai stlye minimalis , ini terlihat dari setiap accesoris di dalam apartemntnya
Beberapa buku bertengger rapih di setiap sudut kamarnya
Malam ini ternyata In Jun sedang asik bershower , sampai dentingan Bel mengagetkannya dan membuatnya cepat-cepat memakai handuk untuk melihat , siapa gerangan tamunya malam –malam begini
In Jun dengan santainya berjalan menuju palang pintunya , dengan sebentar melihat navigator yang di pasang di depan pintu rumahnya , ia sudah bisa memastikan siapa tamunya kali ini
In jun pun tersenyum kemudian membukakan pintu untuk tamunya
Tamu itu masuk ke dalam appartement In Jun , In Jun mengikutinya dari belakang
“aku tidak tahu ..kalau kau sudah bertindak sejauh ini , Park In Jun ...” ucap Tamu nya dengan nada datar
In Jun hanya tersenyum simpul
“Just the way , i am ...” jawab In Jun santai
“apa kau bisa memastikannya ..”
“keurae .. aku Park In Jun , aku bisa melakukan apapun ..”
Kini tamunya mengambil sebuah gelas kecil yang kemudian diisi dengan air rendah alkohol di bar kecil milik In Jun
In Jun menyiritkan alisnya
“waeyo ? apa kau khawatir dengan tindakkanku ? Lee Joon Ki ? Oh bukan , maksudku Kim Dong Gun – ssi??” tanya In Jun penuh arti
Tamu In Jun ternyata Dong Gun .. OMG!!
I've busy yesterday ㅋㅋㅋㅋ
part 3 done, wait for the next part
* I hope it will not be spending a long time *
LEAVE COMMENT PLEASE ^^